Selasa, 23 Februari 2016

PROFIL SMK ANGKASA 1

PROFILE

SMK ANGKASA I HALIM P. JAKARTA

Program Studi Keahlian

& 

Kompetensi Keahlian

Teknik Ketenagalistrikan

( Teknik Instalasi Tenaga Listrik )

Teknik Mesin

( Teknik Pemesinan )

Teknik Otomotif

( Teknik Kendaraan Ringan )


Jl. Rajawali Raya Halim P. Jakarta Timur

Telp

. (021) 8019249, Fax.(021) 80871231

SEJARAH BERDIRINYA

SMK Angkasa I



SMK Angkasa 1 semula bernama STM Halim Perdana Kusuma yang didirikan pada tanggal 18 Januari 1975, berdasarkan surta keputusan DANLANUMA Halim P. Jakarta Timur dengan nomor surat keputusan : 002/I/1975, tentang pembukaan STM Halim P. Pada awal berdirinya STM Halim P. menempati gedung SD Angkasa 10 Komplek Rajawali Halim P. Jakarta Timur.

Kemudian pada tanggal 27 Agustus 1977 dilaksanakan pemindahan pengelolaan STM Halim P.K. dari Badan Pembina STM Halim P. K. ke Badan Kerja Sama Pendidikan ( BKSP ), sekaligus pemindahan tempat belajar ke gedung yang baru yaitu di Jalan Rajawali Raya Halim P. Jakarta Timur.

Pada tanggal 23 Februari 1989 berdasarkan akte Notaris abdul Latief nomor 56, diadakan pergantian pengelolaan STM Halim P. K. dari Badan Kerja Sama Pendidikan    ( BKSP ) ke Yayasan Ardhya Garini ( Yasarini ) dan sekaligus mengalami perubahan nama menjadi STM Angkasa.

Dan pada tahun 1997 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. : 036/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 nama STM Angkasa kembali mengalami perubahan menjadi SMK Angkasa I sampai dengan sekarang.



VISI SMK ANGKASA I

Menyiapkan tamatan menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang terdidik (beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia/berbudi pekerti luhur), terampil, berjiwa wiraswasta, memiliki sikap professional sesuai bidang keahliannya, untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja pembangunan nasional dan pasar kerja global.

 

MISI SMK ANGKAS I

1.    Menyiapkan tenaga kerja untuk mengisi keperluan pembangunan.

2.    Menciptakan tenaga kerja yang professional sehingga mampu berperan sebagai faktor keunggulan bagi industri – industri.

3.    Menghasilkan tamatan yang mandiri, mampu memberikan bekal keahlian profesi untuk meningkatkan martabat dirinya.

4.    Mengubah status beban menjadi aset bangsa.

5.    Memberikan bekal kepada tamatan sehingga mampu menyumbangkan keahlian dirinya secara berkelanjutan.